Sangat menarik ketika membaca artikel interview Peter Mclaren (Crash) dengan Masao Furusawa. Bagaimana mekanik handal tersebut menjelaskan ihwal dirinya yang begitu buta dalam dunia racing sebelum gabung diMotogp project. Dan bagaimana sang mastermind behind M1 ini mengakui, berkat Rossilah konsep engine buatannya didengar Yamaha pusat hingga terbukti ampuh membawa Yamaha begitu dominan tak terkalahkan. Berikut pengakuan Furusawa yang tinggal sejengkal lagi pensiun dari Yamaha. Sebelumnya monggo nyruput kopi dulu soalnya artikel bakal lumayan panjang
. Saya terjemahkan dari Crash lewat sedikit penambahan dan pengurangan……
“Ada perbedaan usia yang besar antara Valentino [31] dan Jorge [23]. Jorge masih muda dan ‘anak penasaran’ . Dia masih tumbuh. Sejauh ini dia hampir tidak ada pengetahuan untuk mengembangkan motor, jujur, tapi aku masih ingin melihat dia untuk beberapa tahun mendatang. Dia banyak berubah.
Tahun pertama ia datang ke Yamaha [2008] dia jatuh begitu banyak kali dan ia ingin mengubah motornya. Jadi saya berbicara dengan dia dan berkata ‘Anda harus beradaptasi gaya Anda dengan motor!’ Saya mengatakan hal yang persis sama dengan Valentino, dan Valentino mengubah gaya berkendara hanya dalam 10 detik. Jorge membutuhkan waktu lebih lama. Dan, berkat Valentino lagi, dia dan saya mengembangkan M1 dan semua yang kita butuhkan dari sekarang hanya sedikit set-up dan modifikasi”
Update
Ane baru inget gan,.kalau waktu pertama kali rossi dateng ke Yamaha selain beberapa ubahan minor diatas rossi juga hanya merubah Posisi Jok, Setang, Sok depan dan belakang,.agar lebih nyaman dikendarai si suhu rossi,.cuma itu lho gan yang diubah,.
Yup…itulah Masao Furusawa. Sosok rendah hati dan sangat mengerti tentang Yamaha M1. Satu yang menjadi catatan bagi kita semua atas interview diatas adalah bagaimana Furusawa begitu menghargai dan berterima kasih atas kiprah Rossi buat Yamaha. Mekanik tersebut sangat tahu mungkin tanpa Rossi Yamaha tidak bisa sampai level sekarang. Pertentangan internal insinyur garputala tentang pemilihan tipe engine untuk M1 versi 2003……akhirnya diarahkan oleh The Doctor sehingga keraguan berubah menjadi motivasi. Jujur…dalam kacamata pribadi perjalanan Yamaha aman ditahun 2011 sebab Lorenzo masih menggunakan tipe mesin dan motor yang sama plus sang mastermind behind theM1 tetap mengawasi hingga satu tahun kedepan. Namun…..tahun 2012 akan lain mybro. Disaat engine upgrade kubikasi, disaat itulah mesin butuh pengembangan kembali. Sayang waktu bantuan diperlukan, sosok pencipta dan rider jenius sudah tidak ada disekitar. Apakah Yamaha bakal mampu menjawab tantangan ini. Yo wis ditunggu wae setahun maneh………
” Mau secangkir kopi?”…..tanya Furusawa seraya melangkah kemeja paddock Yamaha diSepang. Dia tidak pernah berpikir satu karyawannya untuk membantu melakukan itu. Sejurus langsung menuju kemesin coffe maker dan kembali dengan secangkir Expresso. Tindakan sederhana, namun sudah cukup menggambarkan karakter seorang pria yang sebentar lagi berusia 60tahun itu. Seseorang yang begitu disegani diYamaha dan Motogp berkat jabatan, kejeniusan serta tanggung jawab dipundaknya. Tapi semua dijalankan secara membumi dan rendah hati.
Question (Q): Mr. Furusawa..senang berjumpa dengan anda. Sudahkah anda memutuskan seperti apa masa depan anda nanti??
Furusawa (F): Aku punya waktu satu setengah bulan sebelum pensiun. Kita banyak diskusi tentang ini, mau lanjut atau berhenti??. Beberapa bulan terakhir Presdir Yamaha Motor memintaku untuk memperpanjang pekerjaan. Dan saya bilang “tidak!” (sambil tersenyum). Sudah terlalu lama bagiku diMotogp. Karena aku sebetulnya tidak berharap masih disini ketika memulainya dulu ditahun 2003. Kala itu Yamaha begitu menderita sebab tidak pernah menjadi juara dunia selama 10 tahun. Karena itulah aku dipercaya memegang kendali untuk merubah semuanya. Dan aku pikir mungkin lima tahun adalah periode terlama. Namun aku membuat kesalahan fatal ditahun 2006 – 2007 sehingga Rossi marah besar oleh karenanya.
Q : Itu terjadi ketika anda “mengundurkan diri” dari dunia racing??
F: Ya…menyingkir lebih tepatnya. Valentino sangat marah karena itu. Dia ingin aku kembali ditrek balap. Jadi makanya aku memutuskan untuk kembali disini. Dulu sebelum tahun 2003 aku hanyalah seorang amatir didunia racing. Bahkan belum pernah melihat pertandingan balap! Selain itu aku selalu berganti pekerjaan diYamaha motor, kenapa??…..sebab kadangkala jika ada masalah diperusahaan, mereka akan mengirimku kemanapun dibutuhkan untuk mengatasinya.
Q: Jadi anda adalah seorang pemecah masalah??
F: Ya!…mereka menyebutku “pemecah masalah yang canggih” atau ” tukang servis”!. Itu adalah hal yang menyenangkan dan aku sangat menikmatinya.
Hidup ini pendek. Ayah tiriku meninggal dunia ketika berumur 75tahun. Dan bulan ini, tidak terasa umurku akan memasuki usia 60tahun. Hari ulang tahunku sebenarnya satu hari setelah Valentino Rossi, yaitu tanggal 17 Februari (Rossi tanggal 16). Mungkin aku punya sisa umur 15tahun lagi sebelum dipanggil yang kuasa. Banyak Hobi yang tidak bisa kulakukan sejak terjun kedunia racing. Karena itulah sekarang saatnya berhenti dari karir untuk menikmatinya.Tanggal 24 Maret 2011 adalah tanggal dimana kami berdua (Furusawa & Yamaha) sepakat untuk berhenti. Sebenarnya banyak yang menentang. Tapi aku bilang kemereka ” Cukup sudah”!!. Kemudian aku akan menjadi penasihat (advisor) Yamaha Motogp untuk satu tahun kedepan. Tapi tugas itu tidak terlalu sibuk.
Jadi setelah 7 tahun bergelut didalamnya, dunia racing akan menjadi hobiku yang lain. Aku akan hadir pada test Sepang serta Qatar nanti. Setelah itu baru kembali keJepang. Menonton balapan (official 1st race) Qatar dari TV atau internet sambil minum sebotol bir!!. Itu akan menjadi saat yang menyenangkan sebab pertama kalinya menonton Motogp sebagai fan….tanpa tanggung jawab dipundak. Tahun ini persaingan akan sangat ketat - Stoner diHonda, Rossi diDucati dan Lorenzo diYamaha. Tahun lalu (2010) lumayan membosankan sebab Yamaha terlalu kuat. Sebenarnya bagus buatku sebab akulah orang nomor satu yang terlibat diproject tersebut. Tapi tahun ini aku hanya menjadi penasihat diYamaha
Q : Tentang motor…kita ingat versi pertama M1 dulu memakai karburator??
F: Iya..terakhir tahun 2002 dan pada tahun 2003 aku menggantinya dengan sistem full injeksi dan chain driven chamshaft.
Aku pikir yang telah dilakukan salah, tapi dulu emang masih baru didunia Motogp. Semua dari ide pribadi berdasarkan logika, analisa dan pengalaman. Kenyataannya tidak selalu sesuai harapan. Sebab banyak orang merasa skeptis. Menatapku dan berpikir,” ya..kami mengerti yang kau katakan”. Namun realitanya berbeda. Sangat sulit meyakinkan seseorang supaya sejalan dengan pemikiran kita. Jadi aku mempunyai beberapa trik. Aku datang dari ide brilian “crossplane crankshaft” (teknologi Big Bang). Dan ketika gabung diMotogp ide tersebut aku tuangkan dalam sebuah desain. Memerlukan waktu setengah tahun hingga motor prototype buatanku diuji jalan disebuah sirkuit dekat Yamaha pusat sana.
Pasca test, semuanya saling berpandangan. Pertama kali yang dikatakan test rider adalah,” Motor sangat pelan.” Kemudian semua orang memandangku. Hhmm kau pikir seperti itu…dan kemudian dia berkata lagi,” Tapi torehan waktu lapnya sangat cepat. Jadi motor terasa lambat karena begitu lembut dan stabil.”
Waktu itu Natal tahun 2003. Rossi bergabung dengan Yamaha dan Kemudian mengendarai M1 pertama kali diSepang tahun 2004. Dia memang sangat jenius. Dia hanya mengendarai crossplane bike dalam 5-6 lap. Kemudian masuk kepit seraya berkata ” motor ini adalah yang terbaik.” Walau lambat sebab tenaga memang kurang. Aku telah persiapkan banyak kombinasi untuknya supaya dicoba mulai dari 4klep sistem, 5 klep sistem, crossplane, dan single plane. Kemudian pilihannya adalah crossplane crankshaft bike dengan 4klep sistem.
Sebelumnya orang takut melihat mesin yang baru. Sebab Yamaha sudah lama sukses menggunakan sistem 5 klep engine. Banyak orang berkata,” bagaimana kamu bisa membuang sistem tersebut??”. Aku katakan ini adalah sistem yang menarik. Ini akan menyenangkan untuk dibuat secara masal. Namun tujuan racing bukan untuk kesenangan. Fun is oke…tapi yang kami lakukan adalah untuk meraih kemenangan. Kenapa mesin kurang kencang sebab merupakan racikan anyar yang butuh pengembangan secara berkelanjutan. Tapi kendati demikian Rossi tetap memilihnya dengan ucapannya ” Ini dia”!!.
Anda harus tahu bahwa Rossi seperti sosok raja. Kita meringkuk mengerubungi dan mendengarkan apapun yang dikatakan olehnya tentang ide kami. Apakah jempol keatas….atau sebaliknya jempol kebawah. Jadi ketika Valentino memberikan jempol atas terhadap mesin 4klep crossplane crankshaft, maka disaat itulah semua sadar telah berada dijalur dan arah yang benar. Dan hanya butuh dua bulan setelah test serta petunjuk dari Rossi, kami menang dirace pertama Afrika. Jadi aku berhutang rasa terima kasih kepada Valentino Rossi sebab telah membuat jelas semuanya lewat pilihan yang tepat. Sebelumnya…keraguan 50% menghinggapi sebagian tim Yamaha. Tapi semua hilang setelah Rossi mengatakan “Ya”. Mungkin jika Valentino Rossi tidak datang keYamaha, aku sudah gantung diri (candanya sambil berlagak memasang jerat menggunakan tangan dilehernya).
ini nih gan Yang menarik Furasawa juga membandingkan Lorenzo dan Rossi , dia bercerita“Ada perbedaan usia yang besar antara Valentino [31] dan Jorge [23]. Jorge masih muda dan ‘anak penasaran’ . Dia masih tumbuh. Sejauh ini dia hampir tidak ada pengetahuan untuk mengembangkan motor, jujur, tapi aku masih ingin melihat dia untuk beberapa tahun mendatang. Dia banyak berubah.
Tahun pertama ia datang ke Yamaha [2008] dia jatuh begitu banyak kali dan ia ingin mengubah motornya. Jadi saya berbicara dengan dia dan berkata ‘Anda harus beradaptasi gaya Anda dengan motor!’ Saya mengatakan hal yang persis sama dengan Valentino, dan Valentino mengubah gaya berkendara hanya dalam 10 detik. Jorge membutuhkan waktu lebih lama. Dan, berkat Valentino lagi, dia dan saya mengembangkan M1 dan semua yang kita butuhkan dari sekarang hanya sedikit set-up dan modifikasi”
Update
Ane baru inget gan,.kalau waktu pertama kali rossi dateng ke Yamaha selain beberapa ubahan minor diatas rossi juga hanya merubah Posisi Jok, Setang, Sok depan dan belakang,.agar lebih nyaman dikendarai si suhu rossi,.cuma itu lho gan yang diubah,.
Yup…itulah Masao Furusawa. Sosok rendah hati dan sangat mengerti tentang Yamaha M1. Satu yang menjadi catatan bagi kita semua atas interview diatas adalah bagaimana Furusawa begitu menghargai dan berterima kasih atas kiprah Rossi buat Yamaha. Mekanik tersebut sangat tahu mungkin tanpa Rossi Yamaha tidak bisa sampai level sekarang. Pertentangan internal insinyur garputala tentang pemilihan tipe engine untuk M1 versi 2003……akhirnya diarahkan oleh The Doctor sehingga keraguan berubah menjadi motivasi. Jujur…dalam kacamata pribadi perjalanan Yamaha aman ditahun 2011 sebab Lorenzo masih menggunakan tipe mesin dan motor yang sama plus sang mastermind behind theM1 tetap mengawasi hingga satu tahun kedepan. Namun…..tahun 2012 akan lain mybro. Disaat engine upgrade kubikasi, disaat itulah mesin butuh pengembangan kembali. Sayang waktu bantuan diperlukan, sosok pencipta dan rider jenius sudah tidak ada disekitar. Apakah Yamaha bakal mampu menjawab tantangan ini. Yo wis ditunggu wae setahun maneh………
Posting Komentar